Langsung ke konten utama

Tidak Ada Yang Penting Dari Sosok Johnny R. Cash Dan Musiknya





Walk the Line (2005), mengisahkan perjalanan hidup sang pemusik Johnny R. Cash yang diperankan oleh Joaquin Phoenix.
Film ini diawali dengan setting tembok penjara Folsom, California di tahun 1968. Johnny yang ketika itu tengah menjadi “American Idol” menggelar konser di antara para narapidana. Kelak konser ini tercatat sebagai konser paling sukses yang pernah dilakukan olehnya. Popularitas album “at Folsom Prison” bahkan melampaui penjualan album The Beatles ketika itu. Johnny berasal dari keluarga kulit putih yang cukup mapan. Orang tuanya memiliki lahan pertanian cukup luas di wilayah Dyess, Arkansas. Di tanah itu pula Johnny menjalani masa kanak-kanak yang penuh tekanan batin semenjak kakaknya, Jack, meninggal akibat kecelakaan. Jack merupakan anak lelaki tertua dari keluarga Cash yang amat disayangi oleh ayahnya. Jack memang lebih cerdas dan lebih rajin dari pada adik-adiknya. Dalam sebuah dialog menjelang tidur, Johnny sempat mengungkapkan rasa irinya pada Jack yang dianggap selalu lebih hebat, termasuk kemampuannya menghafal kisah-kisah dalam alkitab. Jack kecil memang bercita-cita menjadi pendeta, sementara Johnny lebih tertarik pada musik.
Semenjak kematian Jack, tekanan yang dialami Johnny semakin berat terutama karena Ayahnya cenderung menyalahkan Johnny atas kecelakaan yang membuat Jack meninggal. Hingga pada suatu saat Johnny yang sudah beranjak dewasa harus menjalani wajib militer ke Jerman. Di sela tugas kemiliteran yang dijalani setengah hati oleh Johnny dan seputar kerinduannya akan Vivian Liberto, gadis yang dicintainya, dia ekspresikan kerinduannya dalam beberapa lagu yang diciptakan. Pasca-pernikahan dengan Vivian, ia sangat kesulitan dari segi materi/keuangan untuk membiayai dirinya dan keluarga. Ketika, ia sedang menawarkan barang dagangan di kota, ia dengan sengaja masuk ke sebuah studio rekaman untuk menawarkan barang dagangannya. Berawal dari perjumpaan seorang Produser musik di sebuah studio rekaman, ia mulai mengumpulkan teman-temannya di depan telatar rumah untuk bermain musik. Lagu tentang kerinduan pada Vivian yang ia pernah buat di barak tentaralah yang mengantar Johnny ke dapur rekaman sekaligus menyelamatkan pernikahannya dengan Vivian ketika diujung tanduk akibat kondisi ekonomi.
Di awal perjalanan karirnya, Johnny bertemu dengan June Carter (diperankan Reese Witherspoon). June merupakan seorang artis top yang sudah bernyanyi sejak kecil. Semenjak pertemuan itu, June dan Johnny sering menggelar konser musik bersama. Johnny yang sejak kecil sudah kagum terhadap June, seolah menemukan putri impian masa kecilnya. Dengan cepat kekaguman Johnny terhadap June berubah menjadi rasa cinta dan keinginan untuk memiliki. Namun June yang pada saat itu tengah mengalami konflik keluarga pada awalnya tidak menanggapi. June bahkan berkali-kali mengingatkan komitmen dan tanggung jawab Johnny pada istri dan anak-anaknya.
Johnny semakin disibukkan tur-tur musik ke luar kota yang kian memabukkannya dalam menggapai American Dream. Kepulangannya ke rumah beberapa kali justru memicu ketegangan dengan Vivian. Sementara perang dingin John dengan ayahnya tak kunjung berakhir. Di tengah popularitas dan limpahan materi, John justru kehilangan segalanya. Keakrabannya dengan alkohol, wanita (groupies The Clash) dan amphetamin yang didukung oleh popularitasnya dengan cepat mengantarkan Johnny ke ambang kehancuran.
Adalah June, sang putri impian yang mengulurkan tangan membantu Johnny untuk kembali berdiri. Perlahan Johnny kembali menapaki jalan hidupnya sebagai seorang pemusik. Berkolaborasi dengan June, idola masa kanak-kanak yang sekaligus peri penolongnya, dia kembali menggelar konser di berbagai kota. Akhirnya pada bulan February 1968 di Ontrario, Kanada, ditengah konser Johnny meminta June untuk menikah dengannya. Ya... tepat di atas panggung, di depan tatap mata ratusan  penggemarnya, Johnny R. Cash melamar June Carter, wanita yang dikaguminya sejak kecil.
Kurung, Tutup.

Beranjak dari filem Walk the Line yang saya lihat dibulan Agustus 2014, maka saya coba membaca kembali musik sebagai bentuk aktivitasnya dibeberapa laman yang saya dapati di pencarian laman Google. Ini adalah beberapa tulisan laman yang saya temui dan  disunting-ulang untuk keperluan penyebarannya. Dengan sengaja saya tidak mencantumkan alamat-alamat laman yang saya temui sebagai dorongan para pembaca untuk mencari sendiri sesuai dengan keperluannya masing-masing.
Selamat Membaca...
Lirik lagu dan video musik mempunyai hubungan yang sangat erat dengan masyarakat modern pada umumnya. Lirik yang terdapat di dalam lagu dan juga video musik merupakan sebuah refleksi ataupun imajinasi terhadap suatu kejadian ataupun suatu masyarakat tertentu. Dengan membuat karya-karya seperti musik dengan menyajikan lirik lagu dan video musik, seorang musisi atau grup band bisa menggambarkan dan bahkan mengkritik masyarakat tertentu dengan karya-karya mereka. Jadi para penikmat musik tidak hanya bisa menikmati karya yang disajikan oleh para musisi, tetapi juga bisa menganalisa tujuan dan maksud karya tersebut dibuat.
Kehidupan sosial masyarakat Amerika sangat erat hubungannya dengan musik Rock. Pada awalnya, musik rock merupakan pengembangan dari musik rhythm and blues yang sering dimainkan oleh orang Afrika-Amerika setelah perang dunia kedua, musik rock kemudian mulai berkembang pada tahun 1955. Tidak seperti musk jazz dan rhythm dan blues yang pada tahun keemasannya cenderung dimainkan oleh orang Afrika-Amerika, musik rock adalah sebuah jenis musik yang bersifat interracial. Baik orang kulit putih maupun kulit hitam dapat sama-sama menikmati musik ini tanpa ada batasan warna kulit atau kelamin. Komposisi musik dan juga lirik dari musik rock adalah campuran antara keunikan jazz, rhythm and blues. Musik rock kemudian menjadi musik yang populer di kalangan anak muda Amerika dengan munculnya Chuck Berry, Elvis Presley, Jerry Lee Lewis, dan juga Johnny Cash pada pertengahan tahun 50an.

Seiring perkembangannya, kritik kondisi sosial yang terjadi di masyarakat mencapai masanya. Bob Dylan adalah salah satu musisi yang membawa musik Amerika ke ranah yang lebih kritis dan puitis. Karakter folk yang dibawa Dylan pada awal dekade 1960an telah membawa perubahan yang sangat drastis dalam sejarah musik Amerika. Dari kerumitan komposisi yang dicapai oleh musik rock pada dekade 1970an, maka munculah keinginan untuk mengembalikan kembali akar music rock kepada kesederhanaan dan dengan musik yang lebih minimalis. Sex Pistols yang ingin mengembalikan kesederhanaan rock dengan prilaku dan lagu yang cenderung anarkis dan The Clash yang berorientasi kepada pencampuran music reggae dan rock yang minimalis

Pada dekade berikutnya, musik rock telah berkembang ke arah yang lebih jauh dari apa yang dapat dibayangkan. Perkembangan teknologi dan kreatifitas musisi rock dalam menyampaikan pesan mereka telah sampai ke tahap yang lebih rumit dan kompleks. Band-band rock seperti Pink Floyd, Genesis, Roxy Music dan King Crimson yang sebagian besar berasal dari Inggris kemudian mengambil alih peta perkembangan musik rock dengan pertunjukan yang artistik dan juga dengan memainkan musik-musik yang kompleks.
Musik Sebagai Alat Untuk Membicarakan Hal 'Lain'. 

Saat ia masih bergabung dengan The Beatles, John Lennon bersama Yoko Ono, istrinya, yang tergabung dalam kelompok seni rupa Fluxus (avant-garde radikal Eropa-Amerika) merekam tiga album eksperimental, Unfinished Music No. 1 : Two Virgins, Unfinished Music. No. 2 : Life with the Lions, dan Wedding Album. Album solo pertamanya, di luar ketiga proyek tersebut adalah Live Peace di Toronto 1969, dengan Plastic Ono. Ia juga merekam tiga singel, anthem anti-perang "Give Peace a Chance", "Cold Turkey", dan "Instant Karma".

Setelah bubarnya The Beatles di 1970, album Imagine menyusul pada tahun 1971, dan lagu dengan judul yang sama menjadi anthem bagi gerakan anti-agama dan anti-perang. Videonya direkam serba putih (pakaian putih, piano putih, ruangan putih). Sometime in New York City (1972) dengan lantang dan secara eksplisit berbau politik, dengan lagu mengenai pemberontakan di penjara, diskriminasi rasial, peran Inggris terhadap Irlandia Utara, dan permasalahannya sendiri dalam memperoleh Green Card di Amerika Serikat.

Kurung, Buka.


Sebuah wacana berada dalam konteks sosial yang saling berhubungan dan berpengaruh terhadap wacana itu sendiri. Sebuah wacana tidak sekedar membawa makna yang terwujud, tetapi wacana membawa makna yang lebih besar dari yang tampak. Makna-makna yang ada di balik sebuah wacana merupakan makna sosial yang berasal dari proses sosial budaya yang berlangsung terus menerus di masyarakat. Wacana dipahami dalam dua pengertian, yaitu sebagai aktivitas dan hubungan sosial di mana individu berinteraksi dalam situasi sosial yang nyata, sebagai sebuah konstruksi sosial dan sebagai bentuk pengetahuan. Wacana bukan hanya merupakan suatu tindakan sosial, tetapi juga sekaligus merupakan hubungan-hubungan itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan wacana merupakan sebuah konstruksi realitas yang merupakan bangunan mental atas sebuah peristiwa sosial yang terjadi.

Tokoh poststrukturalis Michel Foucault (1926-1984), menentang teori-teori bahasa kaum strukturalis yang memahami bahasa sebagai sistem yang mengatur dirinya secara otonom. Dia juga menentang metode interpretatif atau hermeneutik yang berusaha mengungkap makna-makna yang tersembunyi dalam bahasa. Foucault pun kemudian memfokuskan perhatian pada deskripsi dan dan analisis permukaan wacana dan efeknya terhadap kondisi historis dan material tertentu. Bagi Foucault, diskursus berkaitan dengan bahasa maupun praktik dan mengacu pada produksi pengetahuan yang tertata melalui bahasa yang memberikan makna pada objek materi dan praktek sosial

James Monaco di dalam bukunya How to Read a Film: The World of Movies, Media, and Multimedia mengatakan, “According to Metz, film is understandable not because people understand its system first, but because people understand the film first” (Monaco, 2000). Dari pemaparan tersebut, kita mengetahui bahwa kita dapat memahami sebuah filem tanpa harus memperhatikan struktur yang terkandung dalam filem tersebut walaupun sebenarnya filem tersebut pada dasarnya adalah sebuah bahasa. Sebagai salah satu sarana komunikasi, filem mampu menunjukkan makna denotatif dan konotatif. Filem dapat menyampaikan makna denotatifnya dengan jelas karena audio dan visual yang menyerupai realita. Untuk mengerti makna konotatif bukanlah hal yang mudah. Makna konotatif dalam film terlihat dari cinematographic elemen dalam film tersebut. “The cinematic signs of a movie depend on the cultural convention of the society” (Monaco, 2000).

pendekatan sociocultural juga diperlukan untuk memahami latar belakang sosial dan budaya dalam suatu masyarakat, dalam hal ini masyarakat Amerika dekade 1980an. Dalam arti lain pendekatan sociocultural diperlukan untuk mengetahui dan memahami kondisi dan situasi masyarakat pada saat itu seperti suatu proses komunikasi yang tepat dengan konteksnya. Pendekatan sociocultural merupakan pendekatan yang berupaya untuk memberi pemahaman tentang informasi historis yang mengacu pada budaya dan struktur sosial masyarakat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CELEBRATES INTERNATIONAL WOMEN’S DAY

.. . . . . ....

• patio of balcony •

sila menonton filem  tanpa takarir 🐝🐝🐝🐝🐝

URL hoh URL

 www.linkedin.com/in/mohammad-fauzi